Satu lagi film bioskop yang diangkat dari komik Marvel, Guardians of the Galaxy. Seperti The Avengers, film Marvel terdahulu, yang mengetengahkan sekelompok super hero, Guardians of the Galaxy juga senada, menghadirkan sekelompok “hero” yang bahu-membahu mengalahkan kejahatan.
Berbeda dengan The Avengers, para hero dalam Guardians of the Galaxy tidaklah berasal dari latar belakang yang “wajar”. Posisi mereka sedikit berada di antara hero dan antihero. Ambillah contoh tokoh Gamora, yang awalnya adalah antagonis, namun berubah pihak. Demikian pula dengan Drax, Rocket dan Groot, maupun sang tokoh utama Peter Quill, semuanya ‘tidak ada potongan’ untuk menjadi sang wira. Namun justru karena segala ‘ketidakwajaran’ inilah, film ini berhasil menjadi film yang sangat sangat menghibur.
Apa pun yang Anda minta dari sebuah film aksi petualangan, semua tersaji di film ini. Drama menyentuh? Jangan khawatir, di balik letupan maupun aksi spektakuler yang hadir, tetap ada unsur drama dengan kualitas yang sangat baik, bahkan cukup membuat Ulasan Film terharu. Adegan kocak? Hampir di sepanjang film adegan semacam ini muncul dan sangat mengundang tawa. Aksi seru? Sudah pasti. Musik yang asyik? Ada juga. Film ini memang benar-benar brilian.
Setiap tokoh Guardians memiliki keunikan tersendiri, dan semuanya memorable. Kita pasti tak akan lupa Groot, yang tidak kocak tapi kocak. Peter Quill dengan segala kenarsisannya. Gamora yang ‘sadis’ tapi naif. Drax yang brutal namun agak telmi. Rocket yang jenius namun di ambang maniak. Bahkan tokoh penjahatnya meskipun agak klise, juga cukup mengesankan.
Tidaklah berlebihan bila memasukkan Guardians of the Galaxy dalam jajaran film superheroterbaik sepanjang masa. Dari sisi teknis, akting para aktornya sangat ekselen, efek spesialnya menakjubkan, musiknya pas di telinga, editingnya mantap, dialognya cerdik, secara keseluruhan, ini adalah masterpiece penyutradaraan oleh James Gunn. Tak sabar untuk menyaksikan sekuelnya yang dijadwalkan tayang musim panas 2017 nanti.