Metrotvnews.com, Jakarta: Ketika sedang pergi meliput suatu acara, baik di dalam atau luar negeri, saya selalu mengidamkan laptop tipis, ringan, layarnya jernih, baterainya awet, dan performanya cukup bagus untuk menunjang kerja. Laptop seperti itu sangat meringankan beban secara fisik dan beban kerja. Produk yang masuk kategori top of mind untuk memenuhi kriteria itu adalah MacBook Air.
Namun, jika Anda “tinggal” dan merasa nyaman hidup di lingkungan Windows, ASUS ZenBook UX 305 adalah salah satu pilihan yang menarik. Sebelum mengulas lebih jauh, terus terang, menurut saya, nama yang disematkan ASUS atas produk ini termasuk njelimet, susah diingat, dan lebih cocok jadi kode produksi. Saya tak yakin Anda dapat mengingat namanya dengan tepat, di luar kepala, ketika hendak membelinya ke toko.
Kenapa mereka tak memilih ZenBook Thin saja, misalnya, atau sesuatu yang lebih mudah diingat konsumen? ZenBook UX305 menyita perhatian saya ketika ASUS mengejek New MacBook dengan menjadikan produk ini sebagai pembanding. Sesudah menggunakannya selama hampir sebulan, berikut ulasan kami selengkapnya.
Desain
ASUS ZenBook UX305 tergolong laptop paling tipis dan ringan. Ketebalannya 12,3mm dan bobotnya hanya 1,2Kg, separuh dari bobot Transformer Book TX300 yang biasa saya gunakan.
Karena itu, ketika pertama kali beralih ke UX305, saya sering ragu, apakah ia sudah benar-benar berada di dalam tas atau belum saat akan bepergian; tas jadi terasa enteng. Saya suka material aluminium yang digunakan ASUS karena kokoh. Apalagi, saat bepergian, laptop ini kerap berhimpitan dengan pakaian di dalam ransel.
Jika dilihat sekilas, UX305 warna silver yang saya gunakan terlihat biasa saja seperti laptop konvensional pada umumnya. Kalau ingin menarik perhatian saat nongkrong di Starbucks, Anda bisa memilih warna Gold.